Senin, 07 Juni 2010

jiwaku terang di malam itu..

Alam. Mungkin salah satu kekayaan di Indonesia yang ingin dimiliki seluruh penjuru dunia. Aku sering merasa tenang ketika aku dekat dengan alam, yang selalu berhasil mengingatkanku dan membuatku merasa dekat dengan penciptaku.. ketika aku bosan, aku sering melihat keluar dan memperhatikan keadaan alam disekitarku. Indah..sangat indah..

Seiring dengan berjalannya waktu,,aku mulai memperhatikan keadaan alam disekitarku. Hem..ada apa ini ? aku merasa alamku tak seindah dulu.. tak seindah yang sering aku gambarkan bersama teman”ku sewaktu duduk di bangku sekolah dasar.. gunung dengan matahari tenggelam,,sawah”yang menghijau,,padang ilalang yang lebat,,gubuk”di tengah sawah.. kemana alamku, Tuhan ?

Aku mulai mencari.. mencari ketenangan alam yang bisa membuatku teduh. Berbagai gambar pada dunia maya dan beberapa post card dari kerabatku yang berada diluar negeri membuatku iri dan terselip anganku untuk pergi kesana,,mencari ketenangan alam yang sangat menjanjikan.. aku memang terlalu dekat dengan alam..

Obsesiku pada alam diluar Indonesia sangatlah besar, hingga aku pernah berpikir untuk menghilang sejenak dari Indonesia, negeri yang telah membesarkanku. Bukan hanya alam yang membuatku gusar. Banyaknya gejolak membuat hatiku dongkol. Kenapa negeri ini yang terkenal dengan keramahannya justru nilai kesopanan dan keramahannya mulai pudar ? kemana jati diri negeriku yang dulu ?

Obsesiku untuk mencari alam diluar Indonesia mulai terhenti ketika aku masuk sebuah universitas yang sangat dekat dengan alam. Sebuah kampus yang selalu dikelilingi alam, kampus yang teduh, kampus yang memberiku sejuta kenangan dan pengetahuan tentang alam. Terlebih, ketika aku bertemu dengan salah satu senior yang berhasil menggoreskan tinta emas pada kancah pariwisata kehutanan Internasional. Semua ini menggebrak anganku, memecah inginku untuk meninggalkan negeriku, mengobrak-abrik tekad hatiku untuk meninggalkan negeri ini..

Aku menyadari, bahwa tak perlu aku pergi dari negeriku untuk mendapatkan alam yang indah. Banyak,,semua itu ada dan banyakk sekali di negeriku.. kalau turis asing ke Indonesia untuk melihat keindahan alamnya, kenapa aku harus ke negeri turis asing itu ? hanya dengan sedikit perbaikan, penegakan hukum yang tegas, dan penghijauan, aku yakin, semua yang aku dambakan akan ada disini. Untuk apa aku menghamburkan uang untuk pergi ke negeri orang, menambah devisa negeri orang, kalau toh di negeriku sendiri ada yang jauhhhh lebih indah dari yang mereka punya ?

Aku teringat pesan salah satu dosenku yang berkata “mahasiswa sekarang itu mahasiswa idealis. Bisanya protes, demo, kepalin tangan, sambil bilang ‘ANTI KORUPSI ! ANTI KORUPSI !’ padahal mereka belum pernah melihat realita”. Aku merenung dan mengintrospeksi diriku. Mungkin itu yang aku alami saat ini. Aku hanya bisa protes dan gusar tentang negeriku dan semua yang ada di dalamnya, sedangkan aku sendiri tak pernah berusaha memperbaikinya, malah ingin meninggalkan negeriku ini. Aku mengatakan aku benci korupsi, padahal aku sering korupsi dengan waktu dan ilmu yang kudapat. Aku berkata aku nasionalis, padahal aku pernah berpikir untuk meninggalkan negeri ini. Apa-apaan aku ini ?? tindakanku ini sungguh salah besar !

Sebuah buku favoritku pernah berkata “ada yang bilang kalo idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki generasi muda.. tapi, kita akan buktikan kalo itu salah !” ya, aku ingin buktikan bahwa idealis bukan hanya ada ketika aku mahasiswa. Tapi akan selalu melekat dalam diriku. Aku ingin memperbaiki negeriku, bukan dengan demo, kepalan tangan yang terangkat, merusak property yang ‘tak bersalah’, dan sebagainya. Aku ingin belajar dengan keras dan sungguh.. belajar untuk menghargai sekitar,,belajar untuk mendengar orang,,belajar untuk semakin dekat dengan Tuhan,,belajar untuk mengenal budaya,,belajar untuk jujur pada diri sendiri,,belajar untuk menjaga keramahan dan kesopanan pada sekitarku.. aku ingin mengembalikan jati diri bangsaku. Jati diri bangsaku yang terkenal dengan keindahan alamnya, dengan keramahtamahan dan kesopanannya, dengan budaya yang sangat melekat pada bangsa ini.

Aku mengalihkan anganku. Aku ingin tetap ke luar negeri. Aku ingin menimba ilmuku sebanyak-banyaknya di negeri orang, sembari aku mempromosikan negeriku tercinta. Aku ingin mereka tahu, bahwa negeriku tak seburuk yang mereka pikirkan. Ketika aku kembali nanti, aku berharap, aku bisa merubah negeriku ini.. Negeriku indah.. dan akan selalu indah..

Perubahan bukanlah dimulai dari orang lain. Perubahan harus kita mulai dari diri sendiri. Perubahan tidak bisa dipaksakan ataupun didesak. Perubahan harus didukung oleh kesadaran dari diri kita sendiri,,kesadaran dari hati nurani yang tak mampu terbohongi.

Terimakasih alamku,,telah menyadarku,, jiwaku terang di malam itu..

perlahan sang surya mulai tenggelam
di akhir senja di bukit itu
ku lihat melambai nyiur di sana
senja indah berkilauan
indah, indah alamku
teduh teduh hidupku
ketika rembulan muncul perlahan
menyinari tanah padang ilalang
gemercik air jatuh di bebatuan
hidup dalam kedamaian
indah.. indah alamku
teduh.. teduh hidupku
katakan.. ada bunga di hatimu
katakan.. ada sinar di kalbumu (sinar di kalbumu)
jiwaku terang di malam itu


(cipt: Bapak SBY, singer by: vidi aldiano, title: jiwaku terang dimalam itu)



curug nangka !

Minggu, 09 Mei 2010

tentangnyaa

satu hal yang paliiiiinnnngggg gue inget dari papah gue tersayang
hal yang awalnya bikin gue ekstra bingung
dan sedikit marah dan kesal pastinyaa
haha
yaitu, doa papah waktu gue ultah ke.. *haduhh, itu ultah yg ke brapa yaa ? lupaa.. 18 deh kayaknyaa..ato 19 ??*
doanya gini

"Ya Tuhan.. aku mohon, jangan berikan putriku jalan yang lurus dan mudah. namun, tuntunlah dia ke jalan yg penuh hambatan, godaan, dan tantangan"

gue: merem, lipat tangan, sambil ngenyritin dahi "ni bokap gue bukan sih ??"

and now, gw ngerti maksud dia mendoakan itu buat gue
dia cuman mau gue tetep inget kalo gue itu penuh dengan kekurangan dan TUHAN itu penuh dengan kesempurnaan. biar gue selalu berharap dan bersandar kepadaNYA ..
dia cuman mau gue mandiri dalam segala hal, termasuk dalam menentukan pilihan hidup, masa depan, dan pasangan hidup *lhoo??*

cuman satu kalimat yang selalu gue tunggu di hidup gw .. kalimat yang pengeeeeennnn banget gue denger dari mulut dia ,,
"papa bangga sama kamu.."
cuman itu
entah kapan kalimat itu akan keluar dari mulut dia, tapi gw amat sangat berharap kalo diantara ke-3 anaknya, kalimat itu akan keluar pertama kali buat GUE !!

selalu..selalu dan selalu gue pengen liat dia kalo putri sulungnya ini bisa bikin dia bangga

"Tuhan tolonglah,,sampaikan sejuta sayangku untuknya
ku t'rus berjanji takkan khianati pintanya
ayah dengarlah, betapa sesungguhnya ku mencintaimu
'kan ku buktikan, ku mampu penuhi maumu.."

irna sayang papahh
<3 u daddy

Jumat, 07 Mei 2010

one sweet day*missed him so damn much !!*

Sorry I never told you, all I wanted to say.
Now it's too late to hold you,
'cause you've flown away, so far away..

Never had I imagined,
living without your smile.
Feeling and knowing you hear me,
It keeps me alive,
Alive..

And I know you're your shining down on me from heaven,
Like so many friends we've lost along the way.
And I know eventually we'll be together
One sweet day..

Darling I never showed you.
Assumed you'd always be there.
Took your presence for granted
But I always cared
And I miss the love we shared

And I know you're your shining down on me from heaven,
Like so many friends we've lost along the way.
And I know eventually we'll be together
One sweet day..

Although the sun will shine the same,
I'll always look to a brighter day.
Lord I know when I lay me down to sleep,
You will always listen as I pray..

And I know you're your shining down on me from heaven,
Like so many friends we've lost along the way.
And I know eventually we'll be together
One sweet day..

And I know you're your shining down on me from heaven,
Like so many friends we've lost along the way.
And I know eventually we'll be together
One sweet day..

Sorry I never told you, all I wanted to say....



"when you love someone, show and say it..before it's too late"
cuman ada kenangan .. kenangan indah yang pernah terjadi diantara kitaa
karena ragamu telah tiada ..
terimakasih..
untuk semangat ini
untuk kekuatan hati ini
terimakasih telah menciptakan semua ini untukku ..
and I know eventually we'll be together, this is my sweet days
apapun yang pernah terjadi
apapun yang udah kita lewati bersama . semua itu indah untukku

maaf,,kalo aku nangis lagii
tapi aku cuman bisa bilang..kamu hebat..kamu pahlawan
karena kamu udah ninggalin jejak dihatiku
jejak kebaikan yang akan selalu aku kenang

biarkan ..
biarkan generasiku kelak mengetahui asal dari kekuatan dan keteguhan hatiku ..
akan kuceritakan kepada mereka tentangmuu
tentangmuu yang telah menciptakan kekuatan dan keteguhan hatikuu

I just can say
rest in peace in heaven ..
I will show you that I can be strong like what you want to me
and I will reach all my dreams

miss you all the time :)

Rabu, 05 Mei 2010

sepertii pelangi

Seperti pelangi
Cintamu di hatiku
Walau indah kurasa
Kau tak mungkin di sini
Di sisiku

Andai di hatimu
Hanya aku cintamu
Melukiskan inginku
Walau kini ku mengerti
Kau bukan untukku

Harusnya ku tak pernah mencintamu
Walaupun semuanya indah
Kau yang tak mungkin kumiliki
Seperti pelangi ku hanya bisa menatapmu

Tak seindah mimpi
Tanpamu di sisiku
Semua hilang dan pergi
Hanya rindu yang kurasa
Hancurkan hatiku

Ingin ku melupakanmu
Namun s'lalu kurindu
Tak ingin kusesali
Walau s'lalu di hatiku

Selasa, 04 Mei 2010

egokah aku ??

Awalnya bukan mauku untuk ada disisimu..
Bukan maksudku untuk menghadirkan rasa sayang ini untukmu..
Tapi semua telah tergores seperti yang Tuhan telah goreskan untuk kita..
Menggoreskan guratan takdirku untuk menunggumu selama hampir setahun..
Menggoreskan takdirku untuk tetap berdiri ditengah sakit yang kurasa
Selalu dan selalu kupanjatkan doa, memohon yang terbaik untuk kita..
Doa itu dihiasi dengan tetesan airmata dan perih yang kualami
Doa itu memohon kepadaNYA untuk memberikan yang terindah dari segala sakit yang aku rasa
Dan ketika kamu mulai membuka hatimu untukku
Ketika semua telah sempurna seperti yang aku bayangkan,
Hadirnya tak pernah aku bayangkan
Hadirnya yang mampu menemaniku karena jarak sedang membentang diantara kita..
Hadirnya mampu mengusik kesepianku saat kepergianmu..
Hadirnya mampu menyunggingkan senyumku saat kita harus bertengkar karena masalah-masalah kecil dan sepele yang lagi-lagi karena jarak ini terlalu luas untuk membentang diantara kita..
Hadirnya mampu menasehatiku saat kamu terlalu sibuk dengan berbagai tugas dan kewajibanmu, bahkan tak sempat untuk sekedar membalas smsku
Entah mengapa, kali ini aku merasa kalah dengan keadaan ini ..
Aku merasa kalah karena tidak bisa bertahan dengan keadaan ini ..
Padahal hanya jarak yang memisahkan kita,,yang biasanya bisa aku lewati dengan keangkuhan..
Sepele menurutku ..
Karena yang aku rasakan untukmu pernah jauh lebih sakit dari ini ..
Namun, mengapa kali ini aku tak mampu membendungnya ?
Mengapa aku tak mampu membatasi hatiku ?
Egokah aku ?
Egokah aku atas semua ini ?
Egokah aku dengan semua yang pernah aku rasakan padamu ?
Haruskah aku korbankan semua rasa sakitku dulu untukmu saat kini dia hadir dan memberikan aku satu arti ?
Inikah jawaban Tuhan dengan menghadirkan dia ?
Atau justru ini sebuah ujian dariNYA untukku ?
Benarkah aku sedang tidak mengerti kondisimu sekarang ini ?
Atau aku memang terlalu lelah menunggu kepastian yang kamu janjikan sesudah kamu menyelesaikan tugasmu ?
Aku ingin bertahan pada pendirianku,
Bahwa aku ingin tetap menunggumu, karena aku yakin semua akan indah
Tapi, sanggupkah aku bertahan ?
Sedangkan kamu tak kunjung memberikan aku kepastian..
Salahkah aku bila hadirnya membawakan desir nyaman pada hatiku ?
Haruskah aku berusaha memenangkanmu di hatiku karena perjuanganku yang telah begitu lama dan panjang ?
Atau aku harus mencari kebahagiaan itu darinya ?

Jumat, 16 April 2010

pertanyaankuu

Suatu hari, aku menanyakan hal pada ibu. Hal yang selama ini selalu mengganjal dihatiku. Hal yang ingin sekali aku luapkan padanya, tentang hal dalam diriku yang ada selama ini
“ibu..” kataku membuka suara “mengapa sejak dulu ibu tidak pernah membanggakanku di depan semua orang ? mengapa ibu selalu membandingkan aku dengan orang lain yang ibu sangat tahu bahwa aku tidak pernah suka dibandingkan dengan orang lain ? ibu juga tahu aku ingin sekali masuk psikologi atau kedokteran gigi, tapi, mengapa ibu tak pernah merestuinya ? kenapa setiap usaha kerasku untuk memperoleh nilai yang bagus dan mengikuti berbagai hal positif tak pernah ibu hargai sedikitpun ? ibu hanya melihat dan mengacuhkannya begitu saja.. dan ketika aku ingin sekali lolos dalam salah satu ajang bergengsi, mengapa ibu mendoakanku supaya tidak lolos ? taukah ibu, aku sakit mendengar tawa riangmu saat aku sedih karena ibu mendoakanku tidak lolos dalam ajang itu.. dan ibu juga sangat tahu bahwa menyanyi akan tetap menjadi nafasku.. mengapa kata-kata bangga dari mulutmu itu tak pernah menjadi milikku, bu ?”
Ibu menatapku dan berkata “nak.. bukannya ibu tidak merestuimu untuk memasuki dunia psikologi dan kedokteran gigi, tapi ibu sangat tahu, kamu sampai pada detik ini terus mengagumi keajaiban matematika. Ibu pernah tak sengaja melihat tulisanmu yang menggambarkan rasa kagummu pada keajaiban dan dunia matematika. Ibu sangat mengetahui bahwa kamu sangat menyukai menghitung dibandingkan menghafal yang selalu menjadi kelemahanmu sejak kecil. Taukah kamu, nak ? kedokteran gigi dan psikologi adalah dua dunia yang sangat jauh dari dunia yang selalu kamu kagumi. Dunia itu untuk mereka yang bisa dengan cepat menghafal detil-detil organ dan kejiwaan. Mampukah kamu saat memasukinya, nak ? mungkin ibu salah karena ibu terlalu khawatir kalau kamu tidak mampu pada dua dunia itu. Tapi, matematika dan keajaibannya akan tetap menjadi kekagumanmu sampai kapanpun. Ibu hanya tidak ingin kamu menyesal di kemudian nanti. Cita-cita muliamu untuk merawat anak-anak ‘berbakat’ sungguh sangat mulia, tetapi, tidak harus memasuki dunia psikologi.. ibu sudah melihat kemampuanmu berbicara dan bermain dengan anak-anak ‘berbakat’. Dan ibu menyadarinya, bahwa kamu tidak perlu ada di jurusan psikologi. Karena apa ? karena tanpa memasuki jurusan psikologi, kamu sudah mampu berinteraksi dengan anak-anak ‘berbakat’ itu.. itu adalah salah satu kelebihanmu, nak.. oleh karena itu, ibu selalu memohon kepadaNya, agar memberikanmu dunia yang terbaik untukmu. Dan, semua itu telah terbukti bukan ? dunia akuntansi sangat cocok untukmu dan kamu nyaman menjalaninya..
Bukannya ibu tidak menginginkanmu untuk lolos dalam ajang bergengsi itu. Tapi, ibu tidak menginginkan kamu memasuki dunia entertainment. Kenapa ? karena menurut ibu, dunia itu lebih banyak hal negative dibanding positifnya. Ibu tidak bisa membayangkan putri sulung ibu lulus kuliah tidak tepat waktu karena terlena dengan dunia entertain. Belum lagi pergaulan bebas yang kerap terjadi pada dunia entertain, dan juga bagaimana sedihnya hati ibu karena melihat putri sulung ibu harus mengalami kelelahan luar biasa karena diforsir di dunia entertain untuk mencari uang. Belum saatnya kamu mencari uang sendiri, nak.. itu masih tetap tugas ibu dan ayah sampai nanti kamu mendapatkan pekerjaan yang layak. Kami masih sangat sanggup membiayaimu.. ibu tahu, menyanyi adalah nafasmu. Ibu tak pernah melarangmu untuk menyanyi. Hanya, ibu meminta bakatmu itu kembalikan lagi kepada Tuhan dengan mempersembahkan bakatmu untuk melayaniNya di gereja.
Bukannya ibu tidak bangga dengan semua keberhasilanmu, tapi ibu terlalu senang, karena doa ibu didengar olehNya. Saat melihat sertifikat-sertifikat yang kamu dapatkan, ibu terlalu senang karena doa ibu yang selalu mengharapkan kamu menjadi contoh buat adik-adikmu terkabul. Saat melihat nilaimu yang bagus dan hampir sempurna. Ibu terlalu senang karena ibu berhasil mendidikmu untuk menjadi contoh bagi adik-adikmu.
Ibu memang sengaja membandingkanmu dengan orang lain, itu ibu lakukan agar kamu tidak cepat puas dengan prestasi yang kamu raih. Kamu harus tahu, masih banyak diluar sana orang-orang yang akan mengejar kamu jika kamu sedikit saja lengah dan puas. Ibu tak ingin kamu terlena dengan perjalanan yang baru saja kamu tempuh. Ibu ingin kamu terus mengejar mimpimu yang selama ini selalu kamu angan-angankan kepada ibu.
Dan jika ibu tidak membicarakan prestasimu ke semua orang, itu karena semua orang sudah tahu prestasi-prestasimu. Orang sudah melihat dan mengetahui sendiri prestasi yang telah kamu raih lewat piala yang ada di buffet, sertifikat-sertifikat yang terlaminating rapi, dan foto-foto yang terpajang. Orang sudah tahu semua itu dan sudah menyatakan kepada ibu bahwa pastilah ibu sangat bangga dengan anak sulungnya. Dan memang, ibu bangga pada anak sulung ibu yang cerdas dan berprestasi. Apa lagi yang harus ibu beritahu ke semua orang kalau ternyata mereka sudah tahu prestasimu ?
Kata-kata bangga selalu ada untukmu, nak.. selalu.. hanya, ibu terlalu bingung mengucapkannya. Karena sekali lagi, ibu terlalu senang karena doa ibu terkabul.. doa yang setiap detik ibu panjatkan.. doa yang mengiringi langkahmu setiap waktu .. semua itu terkabul, nak ..”

Thankyou, mom..
I know your love is deeper than the ocean
Your love is in the second place in my heart after God’s love
Selalu..selalu..dan selalu .. dalam hidupku
Aku hanya ingin membanggakanmu seorang ..

Kamis, 18 Maret 2010

Bisakah aku sepertimu, ibu ?

Aku terbangun pagi hari dan bersiap-siap untuk menuju kampus. Setelah siap untuk berangkat di pagi buta, aku mendapat telpon dari seorang temanku bahwa hari ini dosennya tidak ada, sehingga kelas kami diliburkan. Aku kembali mengganti pakaianku sambil menggerutu telatnya pemberitahuan dari temanku. Harusnya aku bisa melanjutkan tidurku, tapi tidak untuk hari ini. Entah mengapa, aku tidak bisa melanjutkan tidurku. Akhirnya, aku memutuskan untuk membantunya membuat sarapan dan membangunkan adikku untuk beraktivitas.
Aku sarapan bersama kedua orangtua serta saudara-saudaraku yang lain. Sebuah kehangatan yang jarang aku dapatkan. karena jika aku berada di rumah, kalau tidak berangkat yang terlalu pagi, yaa aku bangun yang paling siang :) makanya aku jarang bisa seperti ini. Kesempatan emas yang jarang aku dapatkan jika mengingat kesibukanku selama ini. Aku begitu menikmatinya.
Setelah sarapan, aku melihat sisa nasi goreng yang tadi kami buat. Masih banyak, pikirku. Aku melihat ibuku membungkus nasi goreng itu kedalam kertas coklat yang biasa dipakai untuk membungkus makanan. Aku terheran dan bertanya untuk siapa sisa nasi goreng itu. Ibuku tersenyum sambil terus membungkuskan nasi goreng dan berkata bahwa nasi goreng ini untuk pemulung yang biasa mengambil sisa-sisa plastic dan botol. Aku terkecat, kemudian menanyakan sejak kapan ibu melakukan hal ini. Ibu berkata bahwa hal ini sudah lama dilakukannya. Ibu juga membungkus air minum di plastik-plastik bening besar, serta memberikan makanan-makanan ringan yang seringkali kami acuhkan karena kebosanan kami dengan makanan-makanan itu.
Kira-kira pukul 8 pagi, pemulung itu datang. Ibu memanggil pemulung itu dan memberikan makanan yang telah dibungkusnya dengan plastic besar. Pemulung beserta anaknya mengucapkan syukur dengan tulus kepada Tuhan. Aku hampir menitikkan airmataku melihat ibu dan pemulung itu, dan mengucap syukur betapa Tuhan telah memberikan ibu berhati mulia seperti beliau.
Mungkin ibu bukanlah ibu yang selama ini kita harapkan. Bukan ibu yang cantik jasmani seperti yang tampak di sinetron-sinetron. Bukan ibu yang bekerja siang malam sebagai seorang karyawan untuk menambah penghasilan ayah. Bukan ibu yang sibuk dengan berbagai arisan dan reuni. Tapi aku bersyukur, aku memiliki ibu yang selalu berada dirumah, mengawasi pertumbuhan dan pendidikan kami, menjadi sahabat untuk mencurahkan isi hati, menjadi penasehat disaat ada pergumulan. Dia cantik dimataku, dan tak ada yang secantik dia bagiku. Tidak ada perempuan lain yang lebih cantik dihidupku selain dia. Menunjukkan kekuatan dan ketegaran hatinya, serta memiliki hati yang begitu mulia dan tulus. Dan mungkin, tak ada lagi yang seperti dia, yang masih mau membantu dan peduli di tengah berbagai kekurangan. Aku hanya inginkan ibu dalam hidupku. Ibu yang selalu memanjatkan doa kepada kami dalam setiap desah nafasnya. Ibu yang mulia seperti dia.. mungkin tak ada lagi, dan mungkin hanya dia satu-satunya. Bisakah aku sepertimu, ibu ?

Pagi hari penuh keharuan
04032010