Selasa, 02 Februari 2010

cerita sang teman setia

Aku prosa. Dan aku memiliki banyak sahabat. Salah satunya adalah dia. Dia yang setiap hari merangkai untai kata demi kata yang ada di kepalanya. Untaian kata-kata indah yang selalu dirangkainya di laptop yang setia menemaninya.

Aku terus menerus memperhatikan dia, yang berhasil menemukan setiap keindahan cinta dibalik hal-hal pahit yang sering dia temui. Lama-lama aku penasaran, siapakah orang yang selalu ada dalam setiap rangkaian kata cintanya ?

Aku menemukan beberapa nama. Nama Tuhan yang selalu dia sembah, nama ibu dan ayah yang selalu mendampinginya, nama sahabat-sahabat terbaik yang selalu ada disampingnya, dan nama seseorang yang selalu berhasil membuat dia merangkaikan kata-kata indah dalam setiap rangkainya. Hemm.. aku jadi penasaran. Siapakah dirinya sehingga membuat dia begitu puitis dan menitikkan airmata setiap kali kulihat dia merangkai kata-kata pasrah dibalik wajah cerianya ?

Aku melihat dia begitu mengukir rapi namanya dalam hatinya. Sepertinya, dirinya adalah salah satu yang sering dia panjatkan dibalik jutaan doanya. Aku tak mengerti apa yang membuat dirinya begitu istimewa, sehingga dia bisa diam, beku, dan membisu saat bersamanya. Aku tak tahu seberapa besar sayang yang dia berikan kepadanya, sehingga dia hanya bisa tersenyum bahagia dan merangkai setiap untaian-untaian kata dengan indah. Akupun tak mengetahui perbuatan apa yang dirinya lakukan sampai aku melihat dia menitikkan airmata berharga milik dia hanya untuknya.. humm.. nampaknya, nama itu begitu sempurna dimata dia..

Aku melihat dan memperhatikannya terus menerus. Setiap kali dia menitikkan airmata, dia merangkaiku dengan kata-kata yang membuat hatiku pedih. Dan setiap kali dia merasa bahagia karenanya, dia merangkaiku dengan kata-kata terindah yang pernah aku rangkai. Dirinya sangat berhasil membuat sahabatku ini sangat labil..
Mungkin aku tak bisa berbuat apa-apa.. aku hanya bisa terangkai oleh sahabatku setiap kali dia merasa perih ataupun senang. Entahlah, aku tak ingin dia seperti ini.. tapi hanya TUHAN dan aku.. yang bisa terus ada diantara semua kegetiran dan kesenangan hidupnya.. aku hanya bisa berharap, pada akhirnya, aku bisa terangkai sangat sempurna oleh dia karenanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.